Mempunyai mama yang otoriter itu bukan keinginanku, apalagi ditambah kakak yang sukanya menyuruh. Hidupku seperti tak ada tujuan untuk diri sendiri. Tujuan utama adalah membahagiakan Mama dan Mbak Zoya, apalagi…
Mudah sekali mengetahui tentang Dewi dan keluarganya. Untungnya di sini, aku bisa tahu kapan keluarga mereka akan bertemu untuk makan malam, sekalian membahas pertunangan mereka yang tinggal beberapa hari…
“Tunggu sampai asistenku ke sini bawa tas seperti punyamu.” Aku berjalan bak angsa meninggalkan mereka, pergi ke bagian pendaftaran. “Mari silakan ikut saya, Kak.” Seorang terapis langsung memintaku mengikutinya…
Bodyguard yang Mommi sewa sudah datang, tidak jelek-jelek amat. Cukup tampan. “Berapa, Mom?” tanyaku kepo. Jelas dilihat dari penampilan itu mahal, tapi belum tahu juga soal kualitas. “Sama seperti…
Aku memegang dada yang teras sakit. Perkataan Mas Hari itu tak pernah sekali pun diucapkan sejak kami menikah. Padahal biasanya aku juga berdandan seperti ini untuk menyambutnya. Apa sekarang ada…
“Sini! Ini lantainya belum bersih! Lihat tuh masih ada jejak kaki!” “Tapi, Ma. Itu tadi sudah bersih, itu anak-anaknya Mbak Zoya yang lari-lari saat lantai masih basah,” kataku pelan sambil…
Beberapa menit lagi, Ning Miftah sudah sampai di rumahnya sendiri. Segera dihapusnya air mata yang tak disadarinya telah menetes dan membasahi kerudung yang dia kenakan. Hatinya yang rapuh tak bisa…
Andin melangkahkan kakinya di trotoar, pelan, seolah menikmati tiap langkahnya. Padahal ada perih di hati yang tak sanggup dia keluarkan. Sangat sakit, tapi tak tampak. Dia tersenyum, lalu menggelengkan kepala.…
“Kamu kenapa sih tiba-tiba pulang?” tanya Gyo setelah berhasil menjajari langkah Cinta. “Capek aja.” Cinta menjawab sambil terus berjalan. “Ayo aku antar pulang.” Gyo langsung menarik tangan istrinya menuju tempat…
Bagyo memasuki rumah dengan tersenyum, di kedua tangannya ada dua kardus pizza untuk Cinta. Entah mengapa tadi saat melewati toko pizza, dia langsung teringat dengan Cinta. Istrinya itu selalu lahap…